Rabu, 17 Februari 2016

Menanti




melihat purnama yang bahagia
melihat matahari yang menangis
mengapa ...
mengapa ia menangis ...

seharusnya aku
karena aku tak mampu menunggumu lagi
disini aku mencoba bahagia
namun air mataku tetap menetes

purnama yang tak mengerti
karena aku tak bermakna bagimu
letih hati menahan dusta
karena ku tetap tersenyum di depanmu
walau hati ini menangis